SELAMAT HARI BATIK INTERNASIONAL!
Sejak setahun lalu, PBB melalui United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO) sudah mengakui batik sebagai milik Indonesia. Penghargaan ini langsung diberikan UNESCO di Abu Dhabi, pada tanggal 2 Oktober tahun lalu.
Jika berbicara tentang batik gak ada afdol juga kalo gak ngomongin tentang asal mulanya , penemunya,dan jenisnya…
“batik” berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atauSrilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah sepertiToraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik.
Batik di indonesia mempunyai bermacam corak tergantung pengaruh kehidupan sosial, budaya, dan kondisi lingkungan masyarakat, Batik Pedalaman di Yogyakarta dan Surakarta, mayoritas memiliki pola simetris, motif besar, mengangkat tema kehidupan masyarakat darat (hutan, hasil bumi, dan agraria) serta simbol-simbol kerajaan. Pemilihan warnanya adalah nuansa alam, seperti coklat (sogan) yang menggambarkan kebersahajaan dan membumi. Hal tersebut selaras dengan kehidupan sosial, budaya, lingkungan Yogyakarta dan Surakarta sebagai lingkup kraton dengan karakter halus dan pelan (Djoemena, 1990b : vi).
Sebelum batik di sahkan oleh unesco, penggunaan batik hanya digunakan oleh para “orang tua” untuk menghadiri acara perkawinan dan acara2 tertentu yang bersifat formal, dan entah sejak kapan batik kembali booming, toko2 batik bermunculan dan menjamur, banyak mahasiswa dan anak muda kembali menggunakan batik sebagai tren baru, selain itu ditempat saya bekerja juga mewajibkan penggunaan pakaian ini,untuk di gunakan setiap jum’at dan nantinya siswa FORCE-S Bakalan pake tiap lomba .(MK*)
